ARTIKEL & BERITA > Sejarah Sarang Burung Walet

Sejarah Sarang Burung Walet

18 October 2017

Sarang burung walet adalah makanan yang sangat berharga sepanjang sejarah kuliner etnis tionghua; dari raja-raja kerajaan Tiongkok dulu sampai ke rakyat jelata sekarang. Tetapi, banyak yang bertanya tentang asal usul makanan eksotis yang jelas bukan asli dari Tiongkok.

Seorang sejarawan asal Melaka, Lin Biao telah menemukan beberapa skriptur yang mengagaskan bahwa Admiral Zheng He yang mempopulerkan makanan eksotis ke Tiongkok pada abad-17. Dalam skriptur tersebut, Zheng He dan armada kapal yang sedang bernavigasi di laut sempat terperangkap badai topan yang sangat kuat. Pada saat itu, Admiral Zheng He pun memutuskan untuk mencari perlindungan di kepulauan sekitar Kepulauan di dekat peninsula Malaysia.

Dengan makanan dan air minum yang tidak memadai, para pelaut di armada Admiral Zheng He pun mulai kelaparan. Menyadari kondisi sudah semakin gawat, mereka pun mulai mencari benda apa saja yang bisa dimakan… dan salah satunya adalah sarang burung walet yang menempel di dinding goa. Tanpa menaruh harapan yang tinggi, mereka pun memasak dan memakan sup sarang walet yang pertama di dunia. Tidak disangka-sangka, ternyata keesokan harinya, para awak kapal yang telah memakan sarang burung walet telah pulih dan bersemangat.

Menyadari potensi yang dimiliki sarang burung walet, Admiral Zheng He langsung memanen sarang burung pertama yang dihadiahkan ke raja dinasti Ming (1368 – 1644 AD); Raja Ming Chengzu.

Dari situlah, sarang burung walet mulai menjadi popular di kalangan royalti kerajaan di Tiongkok.

Meskipun sarang burung walet meraih kepopulerannya relatif telat di sejarah kuliner Tiongkok, ada beberapa sumber yang mengindikasikan bahwa sarang burung walet telah diperdagangkan sejak era Dinasti Tang (618 – 907 AD) di kepulauan Borneo.

Dengan panjangnya sejarah perdagangan sarang burung walet, wajarlah kalau ada yang mempertanyakan apakah sarang burung walet itu memang memiliki khasiat-khasiat kesehatan seperti: membantu pencantikan kulit, mengurangi resiko penyakit pernafasan dan pemulihan energi.

Dari riset-riset saintifik yang telah dilakukan, khasiat tersebut pun menunjukan indikasi kalau khasiat kesehatan tersebut bukan bohong belaka. Di tahun 1982, ilmuwan Jerman bernama R. Schauer berhasil mengisolasi Sialic Acid dari sarang burung walet. Sialic acid ini berperan penting dalam membantu perkembangan otak bayi. Demikian pula seorang ilmuwan dari universitas Hong Kong bernama Y.C. Kong juga menemukan kandungan Epidural Growth Factor (EGF) yang bisa memicu perkembangan sel di tubuh kita.

Pada tahun 2006, sekelompok ilmuwan Jepang pun menemukan bukti kuat kalau sarang burung walet adalah suplemen yang sangat mempan untuk menangulangi virus influenza.

Nah, dengan khasiat-khasiat kesehatan tersebut, tidak heranlah kalau sarang burung walet telah memperoleh posisi di sejarah kuliner.

Referensi:

Berita & Artikel Lainnya

ARTIKEL

Sejarah Sarang Burung Walet

Sarang burung walet adalah makanan yang sangat berharga sepanjang sejarah kuliner etnis tionghua; d...

ARTIKEL

Permintaan Sarang Burung Walet Meningkat

Sarang burung walet saat ini secara umum terus meningkat dari tahun ke tahun. Adanya keterbukaan pa...

ARTIKEL

MUSYAWARAH NASIONAL PPSBI 2018

Perkumpulan Pengusaha Sarang Burung Indonesia (PPSBI) menggelar acara Musyawarah Nasional (MUNAS...